PERLINDUNGAN HAK CIPTA TERHADAP PENYEBARAN FILM DIGITAL ILEGAL PADA PLATFORM TELEGRAM
PERLINDUNGAN HAK CIPTA TERHADAP PENYEBARAN FILM DIGITAL ILEGAL PADA PLATFORM TELEGRAM
Keywords:
Perlindungan Hak Cipta, Penyebaran Film, TelegramAbstract
This research aims to determine the legal regulations regarding copyright protection for the distribution of digital films thru the Telegram application in Indonesia and to identify the rights and obligations of Telegram as an Electronic System Operator regarding copyright infringement on the Telegram application platform. This research is normative legal research with a legislative approach, a conceptual approach, and a case approach. This research confirms that copyright protection for the distribution of digital films thru Telegram is regulated in the Copyright Law, the ITE Law, and implementing regulations, but piracy practices are still rampant. The state plays a strategic role thru supervision and law enforcement, while Telegram, as a PSE, has an obligation to provide reporting mechanisms, remove illegal content, cooperate with copyright holders, and maintain data security. When these obligations are ignored, Telegram can be sued civilly or subjected to administrative sanctions, thus being required to play an active role in copyright protection and maintaining platform integrity.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaturan hukum terkait perlindungan hak cipta atas penyebaran film digital melalui aplikasi telegram di Indonesia dan untuk mengetahui hak dan kewajiban Telegram sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik terhadap pelanggaran hak cipta di platform aplikasi Telegram. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dengan pendekatan perundang-undangan, pendekatan konseptual dan pendekatan kasus. Penelitian ini menegaskan bahwa perlindungan hak cipta atas penyebaran film digital melalui Telegram telah diatur dalam UU Hak Cipta, UU ITE, dan peraturan pelaksana, namun praktik pembajakan masih marak terjadi. Negara berperan strategis melalui pengawasan dan penegakan hukum, sementara Telegram sebagai PSE memiliki kewajiban menyediakan mekanisme pelaporan, menghapus konten ilegal, bekerja sama dengan pemegang hak cipta, serta menjaga keamanan data. Apabila kewajiban tersebut diabaikan, Telegram dapat digugat secara perdata atau dikenai sanksi administratif, sehingga dituntut berperan aktif dalam perlindungan hak cipta dan menjaga integritas platform.
References
Buku:
Hidayah, Khoirul. Hukum HKI Hak Kekayaan Intelektuan Di Indonesia Kajian Undang-Undang & Intergrasi Islam. Malang: UIN MALIKI PRESS, 2013.
Muhaimin. Metode Penelitian Hukum. Mataram: Mataram University Press, 2020.
Jurnal:
Adi Prasetyo, Ramadhio. “Hak Kekayaan Intelektual (Hak Cipta) Sebagai Objek Waris Dalam Hukum Perdata.” JIPRO Journal of Intellectual Property 5, No. 1 (2022): 75, https://doi.org/10.36987/jiad.v1i2.449.
Erlan A, et.al. “The Role and Authority of the Directorate General of Intellectual Property in Handing Complaints of Copyright Infringement in Indonesia.” Lambung Mangkurat Law Journal 8, No. 1 (2023): 2-3, 10.32801/lamlaj.v8i1.393.
Fierly Aprilla dan Isna Rolinda. “Platform Telegram Menjadi Saluran Film Bajakan Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Dan Undang-Undang No.19 Tahun 2016 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik.” Isu-isu Krusial Dalam Hukum Keluarga 1, No. 1 (2021): https://openjournal.unpam.ac.id/index.php/PSNH/article/view/31153/14708.1634.
Miftachul Mujadi, et.al. “Penyebaran Film Melalui Telegram Sebagai Bentuk Pelanggaran Hak Cipta.” Positum 7, No. 2 (2022): 237, https://doi.org/10.35706/positum.v7i2.9735 Salwa Shafira et.al. “Kajian Yuridis Terhadap Pelanggaran Hak Cipta Pada Pengguna Aplikasi Sosial Media Instagram Story Dikaji Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta.” e-Journal Komunikasi Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Ilmu Hukum 5, No. 3 (2022): 272, 10.23887/jatayu.v5i3.51905.
Tarisya R. P et.al. “Pertanggungjawaban Perdata Terhadap Pelaku Pelanggaran Hak Cipta Atas Tindakan Pembajakan Drama Series Platform Penyedia Layanan Streaming Pada Media Sosial Ditinjau Dari Hukum Positif.” Bandung Conference Series: Law Studies 3, No. 1 (2023): 189, https://doi.org/10.29313/bcsls.v3il.4937.
Wulandari, Fenny. ”Problematika Pelanggaran Hak Cipta di Era Digital.” Journal of Contemporary Law Studies 2, No.
(2024): 101, https://doi.org/10.47134/lawstudies.v2i2.2261.
Sumber Lain:
Caroline Saskia dan Yudha Pratomo, “Telegram Sudah Terdaftar di Halaman PSE Kominfo” Kompas.com, https://tekno.kompas.com/read/2022/07/18/13000067/telegram-sudahterdaftar-di-halaman-pse-kominfo#:~:text=KOMPAS.com, diakses pada 19 Febuari 2025
Emily, “Copyright Infringement in Telegram,” https://www.enforcity.com/blog/copyright-infringement-intelegram?utm_source=perplexity," Enforcity, diakses pada 25 Mei 2025
Lisza Egeham, “Film Dian Sastro di Vidio Dibajak di Telegram, Menkominfo Siap Tindak Tegas” Liputan6.com, https://www.liputan6.com/news/read/5611848/film-dian-sastrodi-vidio-dibajak-di-telegram-menkominfo-siap-tindak-tegas?page=3, diakses pada 20 Desember 2024
Telegram, “Syarat dan Ketentuan,” Telegram, https://telegram.org/tos/id, diakses pada 15 Mei 2025
